6 Juni 2021

Aksi Nyata Modul 1.2 Achmad Hufron

 

JURNAL REFLEKSI

AKSI NYATA

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK MODUL 1.2

Disusun Oleh : Achmad Hufron, S.Pd.Jas, M.Pd 

Fasilitator: Imyatun Muayanah, S.Pd

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      LATAR BELAKANG 

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi  tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya. Pernyataan ini kemudian menjadi dasar munculnya nilai-nilai dan peran guru penggerak untuk menggerakkan sistem pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Adanya pandemi Covid 19 membuat kita tersadar bahwa guru punya peran yang besar dalam proses belajar peserta didiknya dan membuka tabir bahwa peran orangtua sangat penting dalam proses pendidikan anak-anaknya. Kejadian ini menguatkan kita dan mempercayai bahwa gotong-royong dalam pendidikan adalah hal baik yang terus dipupuk dan ditanam sesuai dengan budaya Indonesia.

Pelaksanaan pembelajaran di masa pendemi menjadi tantangan yang dihadapi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Konsep merdeka belajar yang telah dilakukan akan lebih maksimal apabila dapat dikolaborasikan dengan implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak. Implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak merupakan bagian penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menghadirkan pengalaman belajar bermakna bagi murid. Saat ini guru bukan menjadi sumber belajar utama karena banyak sekali sumber belajar lainnya juga dari lingkungan sekitar. Hal ini akan merangsang tumbuhnya kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang terkadang dihadapi adalah bagaimana mengkolaborasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak agar bisa bersinergi dengan konsep merdeka belajar serta pengembangan potensi siswa yang mengikuti kodrat alam juga selaras dengan kodrat zamannya

B.       PERAN GURU PENGGERAK

Guru penggerak adalah program dari Kementrian Pendidikan Republik Indonesia dengan tujuan membentuk dan mengantarkan peserta didik menjadi pelajar pancasila. Guru penggerak adalah alat untuk mencapai tujuan. Sebelum mengaplikasikan tugas guru penggerak dilapangan, calon guru penggerak harus memahami terlebih dahulu memahami nilai dan peran dari guru penggerak. Adapun peran guru penggerak adalah sebagai berikut:

1.        Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Guru penggerak harus terus bergerak dan selalu meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Pendidik dapat meningkatkan performa diri dalam menjadi guru yang sebenar-benarnya yang berpusat pada murid.

2.        Menggerakkan Komunitas Praktis

Guru penggerak diharapkan menjadi motor dalam pengembangan komunitas praktisi baik di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Guru penggerak dapat mengajak rekan guru lain untuk menjadi tim untuk menggerakkan komunitas praktis.

3.        Menjadi Coach Guru Lain

Kata coach adalah suatu kendaraan yang berfungsi membawa penumpangnya dari satu lokasi ke lokasi lain yang menjadi tujuannya. Definisi ini memperlihatkan pada kita bagaimana kata coach akhirnya diberikan pada seseorang yang berperan untuk membantu memperbaiki kehidupan atau kinerja orang lain. Karena kalau kita analogikan, tugas dari coach adalah sebagai ‘kendaraan’ juga, kendaraan dalam kehidupan seseorang. Coach mengantar coachee (orang yang di-coach) dari tahap kehidupan yang sekarang ke tahap kehidupan yang diinginkan, melampaui rintangan yang menghambat kemajuannya hingga tercapai cita-citanya. Contohnya seorang coach dalam dunia olah raga. Tugasnya adalah meningkatkan ketrampilan yang sudah dimiliki menjadi maksimal sehingga bisa mencapai peringkat yang lebih tinggi.

Guru Penggerak memiliki program untuk melatih potensi mentorshipdan kepemimpinan mereka untuk mampu membantu guru-guru lain. Guru Penggerak memiliki tempat pelatihannya berbentuk sekolah, sehingga para guru yang lulus baru bisa menjadi Guru Penggerak. Jalur karir dari Guru Penggerak yaitu menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, serta instruktur pelatihan guru. Ketiga posisi tersebut membutuhkan skill kepemimpinan yang tinggi.

4.        Mendorong Kolaborasi Antar Guru

Kolaborasi sangat penting dilakukan untuk bersama-sama mencapai tujuan.

5.        Mewujudkan kepemimpinan Murid

Perbedaan yang mendasar dari guru pada umumnya dan Guru Penggerak yaitu besaran dampak yang dibuat. Guru Penggerak diharapkan menjadi teladan dan agen perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Mereka harus mempunyai dampak lain selain perubahan positif di kelasnya sendiri.

C.      NILAI-NILAI GURU PENGGERAK

Nilai ini sendiri berkaitan erat dengan peran yang sudah kita pelajari di bagian sebelumnya. Nilai ini yang diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak.

Kelima nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.

1.        Mandiri

Mandiri berarti seorang Guru Penggerak  mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di sekitar kita maupun pada diri kita, muncul dari diri kita sendiri.

2.        Reflektif

Reflektif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain.

3.        Kolaboratif

Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah (contoh: orang tua murid dan komunitas terkait) dalam mencapai tujuan pembelajaran.

4.        Inovatif

Seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu.

5.        Berpihak pada Murid

Berpihak pada murid disini berarti seorang Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Segala hal yang kita lakukan, harus tertuju pada perkembangan murid, bukan pada pemuasan diri kita sendiri, maupun orang lain yang berkepentingan.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      PERUBAHAN KONSEP DIRI

Peran dan nilai guru penggerak menyadarkan saya bahwa peran guru itu sangat luar biasa. Baik buruknya peserta didik dapat dipengaruhi oleh kualitas nilai gurunya serta peran dari gurunya. Guru yang selalu berperan aktif dalam memberikan pengalaman yang berharga bagi peserta didiknya akan membuat peserta didik mendapat pengalaman-pengalaman baru yang dapat digunakan untuk pengayaan pengalaman dalam dirinya. Memberikan pembelajaran yang berpusat pada anak harus dengan nilai dan peran guru yang baik.

B.       AKSI NYATA

1.        Mengembangkan diri secara aktif.

Mengapa saya selalu melakukan pengembangan diri, karena pengembangan diri menurut saya sangat penting disamping untuk meningkatkan relasi dan teman juga mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang digunakan untuk perbaikan dalam pembelajaran. hal ini dilakukan sebagai wujud kemandirian seorang guru penggerak sehingga selalu siap dan dapat menemukan solusi dalam setiap permasalahan dan perubahan yang terjadi. Pengembangan diri yang biasa kami lakukan dengan mengikuti diklat, penataran, diskusi ilmiah, KKG, seminar, dll. Baik dilaksanakan oleh organisasi profesi, Dinas pendidikan, maupun pihak lain yang berkaitan dengan pendidikan.

2.        Mengajar dengan Kreatif

Saya melakukan pembelajaran dengan menyesuaikan dengan karakteristik dan daya dukung yang ada. saya sering memodifikasi alat pembelajaran dikarenakan tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai. Kita tahu sendiri alat praktikum biasanya mahal dan dari sekolah anggaran belum mencukupi untuk pemenuhan pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Saya juga selalu berusaha untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai permainan dan ice breaking dalam pembelajaran. kami juga mengenalkan beberapa aplikasi tehnologi untuk peserta didik sehingga mereka lebin antusias dan tertarik.

 

3.      Menjadi Tutor Teman Sejawat.

Saya bekerjasama dengan KKG untuk penyampaian pengalaman baru dalam pembelajaran yang diperolah ketika kami mengikuti pelatihan. Dan kami membantu pihak-pihak yang membutuhkan pengalaman yang kami punya untuk dibagikan kepada guru-guru yang lain.

4.      Bekerjasama dengan Teman

Saya selalu menggandeng teman sejawat dalam program-program yang ingin kita laksanakan baik ditingkat sekolah, KKG, orgnisasi profesi, maupun organisasi yang lain. Tim/atau panitia sangat penting dibentuk untuk kerjasama baik secara pemikiran, tenaga, maupun biaya.

5.      Mendorong Prestasi Murid, Teman Sejawat, dan Pribadi

Saya selalu memberi motivasi kepada murid sesuai dengan kemampuan yang kita miliki dalam bentuk pendampingan dalam kegiatan ekstrakurikuler, persiapan lomba ataupun peguasaan terhadap pelajaran. Kita juga selalu mengajak teman sejawat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang perlu diikuti untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan guru. Dan secara pribadi kita juga mengikuti kegiatan guru yang berorientasi prestasi pribadi guru.

 

C.      GAMBAR AKSI NYATA



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


D.      KENDALA DALAM PELAKSANAAN AKSI NYATA

Kendala yang muncul dalam pelaksanaan aksi nyata diantaranya yaitu kurangnya fasilitas pendukung yang ada di sekolah. Sinyal wifi yang kadang naik turun mempengaruhi kegiatan daring. Terdapat beberapa orang tua yang masih cuek dengan pembelajaran anaknya. Menganggap proses pembelajaran itu tetap tanggung jawab guru di sekolah. Banyaknya orang tua yang bekerja di pasar berjualan dari pagi hingga sore membuat ini menjadi kendala dalam pengumpulan tugas-tugas. Karena mereka bisa mendampingi anaknya hanya pada malam hari.

E.     RENCANA PERBAIKAN BERIKUTNYA

Hal yang akan saya lakukan adalah mempererat koordinasi dengan orang tua dan memberikan kelonggaran bagi peserta didik dalam mengumpulkan tugas-tugasnya.

 

BAB III

Dalam pembelajaran diharapkan siswa menjadi pusat pembelajaran, dapat menumbuhkan rasa bahagia dalam mengkuti pembelajaran, pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam mendukung proses pembelajaran. pembelajaran yang tidak merenggut kemerdekaan belajar anak. Anak dapat tetap belajar walaupun kondisi yang sulit seperti ini dengan model daring. Kendala yang ada dapat diatasi dengan komitmen bersama dengan menjalin komunikasi yang baik antara sekolag, guru, dan orang tua.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/nilai-dan-peran-guru-penggerak- Diakses tanggal 5 Mei 2021 pukul 21.00. wib.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksi Nyata Modul 3.3

  Aksi Nyata Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid Oleh: Achmad Hufron, S.Pd.Jas CGP Angkatan 2 Kabupaten Kebumen F...