JURNAL
REFLEKSI
AKSI
NYATA
NILAI
DAN PERAN GURU PENGGERAK MODUL 1.2
Disusun Oleh : Achmad
Hufron, S.Pd.Jas, M.Pd
Fasilitator: Imyatun
Muayanah, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Pendidikan adalah tempat
persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya. Pernyataan
ini kemudian menjadi dasar munculnya nilai-nilai dan peran guru penggerak untuk
menggerakkan sistem pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Adanya pandemi Covid 19 membuat kita tersadar bahwa guru punya
peran yang besar dalam proses belajar peserta didiknya dan membuka tabir bahwa
peran orangtua sangat penting dalam proses pendidikan anak-anaknya. Kejadian ini
menguatkan kita dan mempercayai bahwa gotong-royong dalam pendidikan adalah hal
baik yang terus dipupuk dan ditanam sesuai dengan budaya Indonesia.
Pelaksanaan pembelajaran di masa pendemi menjadi tantangan yang
dihadapi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Konsep merdeka belajar yang telah dilakukan akan lebih maksimal apabila dapat dikolaborasikan
dengan implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak. Implementasi
nilai-nilai dan peran guru penggerak merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang menghadirkan pengalaman belajar bermakna bagi murid.
Saat ini guru bukan menjadi sumber belajar utama karena banyak sekali sumber
belajar lainnya juga dari lingkungan sekitar. Hal ini akan merangsang tumbuhnya
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang terkadang dihadapi adalah
bagaimana mengkolaborasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak agar bisa
bersinergi dengan konsep merdeka belajar serta pengembangan potensi siswa yang
mengikuti kodrat alam juga selaras dengan kodrat zamannya
B. PERAN
GURU PENGGERAK
Guru penggerak adalah program
dari Kementrian Pendidikan Republik Indonesia dengan tujuan membentuk dan
mengantarkan peserta didik menjadi pelajar pancasila. Guru penggerak adalah
alat untuk mencapai tujuan. Sebelum mengaplikasikan tugas guru penggerak
dilapangan, calon guru penggerak harus memahami terlebih dahulu memahami nilai
dan peran dari guru penggerak. Adapun peran guru penggerak adalah sebagai
berikut:
1.
Menjadi
Pemimpin Pembelajaran
Guru penggerak harus terus bergerak dan selalu meningkatkan kompetensi
sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Pendidik dapat meningkatkan performa diri dalam menjadi guru yang
sebenar-benarnya yang berpusat pada murid.
2.
Menggerakkan
Komunitas Praktis
Guru
penggerak diharapkan menjadi motor dalam pengembangan komunitas praktisi baik
di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Guru penggerak dapat mengajak rekan
guru lain untuk menjadi tim untuk menggerakkan komunitas praktis.
3.
Menjadi
Coach Guru Lain
Kata coach adalah suatu kendaraan
yang berfungsi membawa penumpangnya dari satu lokasi ke lokasi lain yang
menjadi tujuannya. Definisi ini memperlihatkan pada kita bagaimana kata coach
akhirnya diberikan pada seseorang yang berperan untuk membantu memperbaiki
kehidupan atau kinerja orang lain. Karena kalau kita analogikan, tugas dari
coach adalah sebagai ‘kendaraan’ juga, kendaraan dalam kehidupan seseorang.
Coach mengantar coachee (orang yang di-coach) dari tahap kehidupan yang
sekarang ke tahap kehidupan yang diinginkan, melampaui rintangan yang
menghambat kemajuannya hingga tercapai cita-citanya. Contohnya seorang coach
dalam dunia olah raga. Tugasnya adalah meningkatkan ketrampilan yang sudah
dimiliki menjadi maksimal sehingga bisa mencapai peringkat yang lebih tinggi.
Guru Penggerak memiliki program untuk melatih potensi mentorshipdan
kepemimpinan mereka untuk mampu membantu guru-guru lain. Guru Penggerak
memiliki tempat pelatihannya berbentuk sekolah, sehingga para guru yang lulus
baru bisa menjadi Guru Penggerak. Jalur karir dari Guru Penggerak yaitu menjadi
kepala sekolah, pengawas sekolah, serta instruktur pelatihan guru. Ketiga
posisi tersebut membutuhkan skill kepemimpinan yang tinggi.
4.
Mendorong
Kolaborasi Antar Guru
Kolaborasi sangat penting
dilakukan untuk bersama-sama mencapai tujuan.
5.
Mewujudkan
kepemimpinan Murid
Perbedaan yang mendasar dari guru pada umumnya dan Guru Penggerak yaitu
besaran dampak yang dibuat. Guru Penggerak diharapkan menjadi teladan dan agen
perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Mereka harus mempunyai dampak lain
selain perubahan positif di kelasnya sendiri.
C.
NILAI-NILAI
GURU PENGGERAK
Nilai
ini sendiri berkaitan erat dengan peran yang sudah kita pelajari di bagian
sebelumnya. Nilai ini yang diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri
seorang Guru Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan
tentunya diharapkan menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak.
Kelima nilai dari Guru
Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif,
Inovatif, serta Berpihak pada Murid.
1.
Mandiri
Mandiri
berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri
untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang
terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di sekitar kita maupun pada
diri kita, muncul dari diri kita sendiri.
2.
Reflektif
Reflektif
berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai
pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri
serta pihak lain.
3.
Kolaboratif
Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu
senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak
pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah
(contoh: orang tua murid dan komunitas terkait) dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
4.
Inovatif
Seorang Guru Penggerak mampu senantiasa
memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu
ataupun permasalahan tertentu.
5.
Berpihak pada Murid
Berpihak pada murid disini berarti seorang Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Segala hal yang kita lakukan, harus tertuju pada perkembangan murid, bukan pada pemuasan diri kita sendiri, maupun orang lain yang berkepentingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERUBAHAN KONSEP DIRI
Peran
dan nilai guru penggerak menyadarkan saya bahwa peran guru itu sangat luar
biasa. Baik buruknya peserta didik dapat dipengaruhi oleh kualitas nilai
gurunya serta peran dari gurunya. Guru yang selalu berperan aktif dalam
memberikan pengalaman yang berharga bagi peserta didiknya akan membuat peserta
didik mendapat pengalaman-pengalaman baru yang dapat digunakan untuk pengayaan
pengalaman dalam dirinya. Memberikan pembelajaran yang berpusat pada anak harus
dengan nilai dan peran guru yang baik.
B. AKSI NYATA
1.
Mengembangkan diri secara aktif.
Mengapa saya selalu melakukan pengembangan diri, karena pengembangan diri
menurut saya sangat penting disamping untuk meningkatkan relasi dan teman juga
mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang digunakan untuk perbaikan dalam
pembelajaran. hal ini dilakukan sebagai wujud kemandirian seorang guru
penggerak sehingga selalu siap dan dapat menemukan solusi dalam setiap
permasalahan dan perubahan yang terjadi. Pengembangan diri yang biasa kami
lakukan dengan mengikuti diklat, penataran, diskusi ilmiah, KKG, seminar, dll.
Baik dilaksanakan oleh organisasi profesi, Dinas pendidikan, maupun pihak lain
yang berkaitan dengan pendidikan.
2.
Mengajar dengan Kreatif
Saya melakukan pembelajaran dengan menyesuaikan dengan karakteristik dan
daya dukung yang ada. saya sering memodifikasi alat pembelajaran dikarenakan
tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai. Kita tahu sendiri alat
praktikum biasanya mahal dan dari sekolah anggaran belum mencukupi untuk
pemenuhan pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Saya juga selalu berusaha
untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai permainan dan
ice breaking dalam pembelajaran. kami juga mengenalkan beberapa aplikasi
tehnologi untuk peserta didik sehingga mereka lebin antusias dan tertarik.
3.
Menjadi Tutor Teman Sejawat.
Saya bekerjasama dengan KKG untuk penyampaian pengalaman baru dalam
pembelajaran yang diperolah ketika kami mengikuti pelatihan. Dan kami membantu
pihak-pihak yang membutuhkan pengalaman yang kami punya untuk dibagikan kepada
guru-guru yang lain.
4.
Bekerjasama dengan Teman
Saya selalu menggandeng teman sejawat dalam program-program yang ingin
kita laksanakan baik ditingkat sekolah, KKG, orgnisasi profesi, maupun
organisasi yang lain. Tim/atau panitia sangat penting dibentuk untuk kerjasama
baik secara pemikiran, tenaga, maupun biaya.
5.
Mendorong Prestasi Murid, Teman Sejawat, dan Pribadi
Saya selalu memberi motivasi kepada murid sesuai dengan kemampuan yang
kita miliki dalam bentuk pendampingan dalam kegiatan ekstrakurikuler, persiapan
lomba ataupun peguasaan terhadap pelajaran. Kita juga selalu mengajak teman
sejawat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang perlu diikuti untuk pengembangan
pengetahuan dan ketrampilan guru. Dan secara pribadi kita juga mengikuti
kegiatan guru yang berorientasi prestasi pribadi guru.
C. GAMBAR AKSI NYATA
D. KENDALA DALAM PELAKSANAAN AKSI NYATA
Kendala yang muncul dalam pelaksanaan aksi nyata diantaranya yaitu kurangnya
fasilitas pendukung yang ada di sekolah. Sinyal wifi yang kadang naik turun
mempengaruhi kegiatan daring. Terdapat beberapa orang tua yang masih cuek
dengan pembelajaran anaknya. Menganggap proses pembelajaran itu tetap tanggung
jawab guru di sekolah. Banyaknya orang tua yang bekerja di pasar berjualan dari
pagi hingga sore membuat ini menjadi kendala dalam pengumpulan tugas-tugas. Karena
mereka bisa mendampingi anaknya hanya pada malam hari.
E. RENCANA PERBAIKAN BERIKUTNYA
Hal yang akan saya lakukan adalah
mempererat koordinasi dengan orang tua dan memberikan kelonggaran bagi peserta
didik dalam mengumpulkan tugas-tugasnya.
BAB III
Dalam pembelajaran diharapkan siswa
menjadi pusat pembelajaran, dapat menumbuhkan rasa bahagia dalam mengkuti
pembelajaran, pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam mendukung
proses pembelajaran. pembelajaran yang tidak merenggut kemerdekaan belajar
anak. Anak dapat tetap belajar walaupun kondisi yang sulit seperti ini dengan
model daring. Kendala yang ada dapat diatasi dengan komitmen bersama dengan
menjalin komunikasi yang baik antara sekolag, guru, dan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/nilai-dan-peran-guru-penggerak-
Diakses tanggal 5 Mei 2021 pukul 21.00. wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar